Minggu, 23 Januari 2011

SALI Kisah Seorang Wanita Suku Dani

ReviewReviewReviewReviewSALI Kisah Seorang Wanita Suku DaniApr 17, '08 12:26 AM
for everyone
Category:Books
Genre: Nonfiction
Author:Dewi Linggasari
Novel Etnografi Karya Dewi Linggasari ini bercerita tentang kepedihan hidup wanita suku Dani di Papua. Garis hidup yang bernama adat telah meminggirkan segala hak akan kenyamanan hidup dan menjalani segala pilihan dengan bebas. Keindahan lembah Baliem yang digambarkan dengan hijaunya hutan perawan yang selalu berselimut kabut putih tipis serta honai dan silimo yang bergerumbul bak cendawan di musim hujan tak mampu menutup luka hati akibat penindasan hidup atas nama adat kepada kaum perempuannya.

Setting waktu dalam novel ini adalah pada masa orde baru, sampai dengan tumbangnya rezim, dimana sangat terlihat bagaimana lebarnya jurang perbedaan antara pusat dan daerah sehingga pemilik asli segala kekayaan lokal terpinggirkan oleh datangnya makhluk bernama peradaban yang bersembunyi di balik kata pembangunan.

Terlahir menjadi wanita adalah berarti penderitaan yang tak kunjung henti sebab sedari kecil harus membantu ibu untuk bekerja di ladang, mengasuh bayi, memberi makan babi dan menyiapkan makanan untuk seluruh keluarga serta menunggu waktu untuk di’beli’ dengan 20 ekor babi untuk dipekerjakan sebagai ’istri’. Dan laki-laki tidak mempunyai tugas apapun selain berburu dan berperang, dan ketika peprangan antar suku sudah jarang terjadi, maka wanitalah yang akan menjadi pelampiasan akan perasaan kedigdayaan laki-laki yang tak pernah tersalurkan di medan laga.

Kematian seorang Bapak di medan perang adalah berarti satu kesakitan lagi bagi anak perempuan suku Dani, sebab ia harus merelakan seruas jarinya untuk dipotong oleh tua tua adat dengan menggunakan kapak batu yang itu brarti kesakitan yang teramat sangat baik secara fisik maupun psikis.

Tersebutlah Liwa tokoh sentral dalam novel ini, ia adalah sosok wanita suku Dani yang menjalani segala bentuk penderitaan itu sedari anak2. Kematian ibu kandungnya adalah awal pengembaraan fikirannya dalam meraba2 banyak hal ganjil yang menimpanya sampai kelak dia menutup mata. Sedari kecil ia mengalami semua diskriminasi atas nama adat tersebut yang secara nalar tidak bisa ia terima tetapi juga tidak bisa ia tolak. Kemalangan yang bertubi-tubi menimpanya diceritakan secara detil dan laksana sehingga sanggup menyayat kalbu pembacanya.

Seluruh cerita dibingkai dari kaca mata dokter Gayatri, seorang perempuan muda dari Kota Jogja yang memutuskan mengambil PTT di daerah itu setelah rencana ke pelaminan bersama lelaki pujaan hati kandas oleh pengkhianatan sahabatnya sendiri. Pengabdian dokter muda ini sangat berkesan dan dipenuhi dengan banyak hal yang kelak akan menambah kematangan pribadinya.
Cinta kasihnya tertumpah kepada Kelila Sari, salah satu anak kembar yang dilahirkan oleh Liwa, dimana menurut adat suku Dani, anak kembar yang terlahir sebagai adik adalah anak setan yang harus dipisahkan dengan cara dihanyutkan di sungai.

SALI adalah pakaian adat wanita suku Dani yang dipakai dengan cara dililitkan di pinggang. Dan Gayatri menemukan Sali terakhir yang dipakai oleh Liwa, tersangkut di bebatuan di pinggir sungai Fugima. Itu berarti Liwa sudah tidak mempu lagi menanggung beban hidupnya dan menyerahkan nyawanya ke dasar sungai dengan cara memberati tubuhnya dengan batu besar sehingga jasadnya tidak akan pernah muncul kembali ke muka bumi . Suatu cara bunuh diri yang sangat aneh dan sudah turun temurun diyakini oleh wanita suku Dani sebagai jalan terakhir yang dipilih.

Sungguh sebuah tragedi hidup anak manusia yang sangat menyayat hati dan merobek perasaan.



reply

Tidak ada komentar:

Posting Komentar